Ada beberapa persepsi yang salah yang dialami oleh trader-trader yang
baru, dan persepsi itu sangat berpengaruh terhadap kesuksesan mereka.
Gencarnya iklan-iklan yang menyebutkan pasar forex sebagai Lahan Emas
atau cara gampang untuk menjadi kaya dan sebagainya menjadi daya tarik
yang pada akhirnya malah mencelakakan mereka yang tergiur.
Alasan Seorang Trader Kehilangan Modal, Bangkrut, dan Berakhir Stress
Dari
salah satu artikel yang pernah saya baca , dikatakan bahwa 90% Trader
kehilangan lebih dari 75% modalnya dan 10% diantaranya bangkrut ( habis
modal ) hingga berujung stress berat yang berpengaruh pada otak beberapa
trader.
Apa yang menyebabkan mereka mengalami semua itu ? apakah
mereka kurang pintar atau kurang modal ? padahal mereka yang terjun ke
bisnis ini biasanya berasal dari latar belakang pendidikan yang baik dan
status sosial yang cukup tinggi disertai modal yang cukup juga.
Disini saya akan membahas beberapa faktor yang mempengaruhi trader hingga mengalami hal tersebut diaatas.
Hal pertama yaitu :
Kurangnya pelatihan.
Bukan
hanya pelatihan seperti ini saja ( yang kita lakukan saat ini ) tetapi
juga melatih diri sendiri dalam secara profesional. Sebagai contoh,
aspek manajemen keuangan, aspek mental, disiplin diri, serta aspek
penguasaan kondisi pasar.
Ada beberapa konsep yang salah atau
kurang tepat dari trader ( terutama mereka yang baru ) mengenai bisnis
forex ini. Berikut daftarnya.
1. Forex trading merupaka jalan yang cepat menjadi kaya.
Anda
berada di tempat yang salah bila menganggap bisnis ini merupakan cara
cepat untuk menjadi kaya. Seperti bisnis-bisnis pada umumnya. Dibutuhkan
waktu untuk bertumbuh, diperlukan dukungan research dan development,
mental yang kuat, dan stabil, serta disiplin diri. Investasi waktu dan
pengalaman juga sangat dibutuhkan
2. Kita bisa kehilangan modal kita.
Konsep
ini tidak salah seluruhnya. Memang benar bahwa dalam trading forex kita
bisa kehilangan seluruh modal. Namun itu terjadi hanya apabila kita
melakukan kesalahan fatal dengan membiarkan kerugian tanpa batas. Banyak
alat bantu untuk mengatur modal kita agar dapat bertahan bahkan
berkembang. Salah satunya adalah Stop Loss. Pemahaman trader terhadap
margi, lavelarge, dan alat bantu lainnya akan menghindarkan trader dari
kesalahan fatal.
3. Bisnis transaksi forex sama dengan judi.
Setiap
bisnis / usaha / investasi dapat menjadi judi apabila kita tidak
memahami dengan benar semua detai bisnis / usaha / investasi tersebut.
Membuka peternakan ayam di lingkungan perumahan merupakan salah satu
contoh strategi bisnis yang salah.
4. Ada orang atau institusi yang mengatur pergerakan harga dibalik pasar forex.
Pergerakan
pasar forex merupakan pasar yang sangat besar dengan perputaran uang
mencapai Rp 19.500 Trilyun ( 12 nol di belakangnya ) akan terlalu sukar
diatur oleh seseorang institusi.
Selain konsep diatas, ada juga kesalahan fata akan pola pikir trader.
a. Mereka pikir mereka bisa bertransaksi dengan akurasi diatas 80% ( 80% Menang 20% kalah ).
b. Mereka pikir mereka bisa mendapatkan $100.000 USD dari hanya $10.000 USD dalam kurun waktu 6 bulan.
c. Mereka pikir mereka dapat selalu mengerti / memprediksi ke mana pasar akan bergerak.
d. Mereka pikir mereka dapat memperoleh ( mungkin membeli ) sistem dengan tingkat akurasi 100%.
e.
Mereka pikir mereka akan keluar dari pwkwrjaan lama mereka dan menjadi
“Full Time Trader” setelah mencoba bertransaksi dalam 6 bulan.
Harapan
saya, bila masih ada yang memiliki konsep seperti di atas ubahlah
konsep tersebut dengan segera. Anda tidak dapat menghasilkan keuntungan
dengan pola pikir seperti itu.