Pergerakan mata uang yen Jepang pada
perdagangan Jumat ini terpantau masih bertahan dalam pola melemah yang
solid terhadap dollar AS (27/12). Mata uang tersebut mengarah untuk
mengalami penurunan mingguan Sembilan kali berturut-turut, fase
penurunan mingguan terpanjang sejak bulan Februari lalu. Melemahnya yen
tersebut didasari oleh spekulasi bahwa BOJ akan mempertahankan kebijakan
pelonggaran moneter, sementara Fed justru mulai melakukan pengetatan.
Yen mengalami penurunan dan kembali
menyentuh level paling rendah dalam lima tahun belakangan terhadap
dollar dan euro setelah data dari Amerika Serikat tadi malam menunjukkan
bahwa klaim pengangguran mengalami penurunan lebih dari perkiraan.
Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat
menunjukkan bahwa klaim pengangguran mengalami penurunan sebesar 42,000
menjadi 338,000 pekan lalu. Angka klaim pengangguran tersebut berada di
bawah ekspektasi yang sebelumnya memperkirakan akan ada di level 345,000
orang.
Hari ini yen terpantau sempat melemah
hingga ke posisi 104.93 per dollar AS yang merupakan nilai tukar paling
rendah sejak Oktober 2008 lalu. Saat ini yen berada pada posisi 104.80
per dollar, stagnan dari posisi penutupan perdagangan dini hari tadi.
Analis Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar yen terhadap
dollar AS pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami penurunan
terbatas. Untuk hari ini mata uang tersebut akan berada pada kisaran
104.50 – 105.20 per dollar AS.