Ini kisah yang saya harapkan menjadi kisah paling menarik sepanjang
sejarah perforexan Indonesia. Ini tentang trader yang akan paling sukses
di Indonesia. Saya harap begitu.. Saya punya harapan sobat-sobat yang
terlibat di dalam tulisan ini suatu saat menjadi trader paling sukses di
Indonesia.. aamiin.
Sebelumnya saya mohon maaf, kepada sobat-sobat yang terlibat dalam
tulisan saya ini. Dengan selalu menjaga rahasia privacy sobat tentunya.
Ini akan menjadi pelajaran
yang mahal dan sangat berharga. Tetapi sekali
lagi saya mendoakan; semoga sobat-sobat semua menjadi trader paling
sukses di Indonesia... aamiin.
Jika flashback .. mereka ini adalah orang-orang yang pernah "menderita". Inilah kisah nyatanya:
Di suatu negeri entah berantah... tinggallah beberapa orang trader; ada
sekitar 8 orang trader di salah satu rumah penduduk negeri itu. Mereka
bukan kakak beradik atau keluarga, tetapi mereka adalah para trader yang
sedang "bersembunyi" dari kejaran investor, leasing dan debt collector
bank. Mereka datang dari berbagai kota. Berkumpul dalam satu rumah
dengan latar belakang masing-masing dan memiliki kesamaan: "Sedang
Bersembunyi.."
Apa yang telah dilakukannya sehingga harus bersembunyi? Saya tidak
mungkin bisa menceritakan satu-persatu karena masing-masing membawa
masalahnya sendiri. Mungkin cocoknya di sinetronkan bukan ditulis
artikel. Semoga ada produser yang datang pada saya.... biar saya tulis
naskahnya.... Hehehehehe...
Namun kesamaan mereka adalah: "Mereka orang-orang yang berani mengambil risiko terlalu besar di bisnis forex"
Kalimat yang "membingungkan" bagi saya, jika saya dengar dari orang
sukses (bukan dari forex), mereka mengatakan: "Hanya orang sukses saja
yang berani mengambil risiko besar."
Tetapi apa yang terjadi di sekeliling kita.. yang menimpa mereka para
trader forex? Mereka berani mengambil risiko terlalu besar, tetapi
apakah mereka menjadi sukses dan sangat sukses? Ini yang saya
renungkan... !
Apakah kalimat orang sukses: "Hanya orang sukses saja yang berani
mengambil risiko besar" itu 'haram' dipakai untuk trader forex? Jawaban
ini berat untuk saya jawab, dan saya juga tidak suka mengawali polemik.
Saya serahkan kepada Anda semua...
Lanjut kisah: Hari-hari berlalu, mereka stay dan bertahan... bulan
berganti bulan.. sampai akhirnya "pudar" membawa kehidupannya
masing-masing.
Selama berbulan-bulan itu, rumah itu bagai penjara... yang dibuatnya
sendiri. Jika saya datang, saya pun harus ikut-ikutan 'ngumpet'; datang
diam-diam dan kendaraan harus diparkir jauh dari rumah itu. "Ini
mengenaskan...!" pikirku. "Seperti sarang teroris....Tapi mereka bukan
teroris ya Allah...! Mereka adalah para korban... mereka korban dari
keberanian mengambil risiko yang terlalu besar di forex....! Ada juga
yang menjadi korban perilaku orang lain... tapi masih bermuara sama:
FOREX.
Di dalam rumah tersebut banyak penghuni, tapi seperti kuburan...
Terlebih jika ada tamu yang tak dikenal datang, " cukup ada yang
mengintip, tidak kenal.. tinggal masuk kamar..! Jika dikenal, tapi
disebutnya sebagai orang yang bermasalah, juga tinggal masuk kamar."
Masih banyak kisah memilukan lainnya di rumah itu, tapi saya gak tega
menceritakan ini kepada Anda. Cukuplah selintas kisah ini.. toh tujuanku
menulis dan mengangkat kisah ini adalah karena HIKMAHNYA... yang tak
ternilai harganya untuk menjadi renungan kita bersama yang masih
menggeluti bisnis forex ini.
Point pentingnya adalah: Forex itu bisnis beresiko, sama seperti
bisnis-bisnis lainnya... tetapi forex mampu mempengaruhi seseorang untuk
"mengambil resiko terlalu besar", forex bisa mempengaruhi seseorang
untuk serakah, forex bisa mempengaruhi seseorang untuk berbuat nekad,
forex bisa mempengaruhi seseorang untuk menjadi miskin. forex bisa
mempengaruhi seseorang untuk menjadi gila...!"
Bagaimana agar tidak bisa dipengaruhi hal-hal negatif semacam itu?
Lanjut kisah: Hari-hari berlalu, mereka stay dan bertahan... bulan
berganti bulan.. sampai akhirnya "pudar" membawa kehidupannya
masing-masing.
Selama berbulan-bulan itu, rumah itu bagai penjara... yang dibuatnya
sendiri. Jika saya datang, saya pun harus ikut-ikutan 'ngumpet'; datang
diam-diam dan kendaraan harus diparkir jauh dari rumah itu. "Ini
mengenaskan...!" pikirku. "Seperti sarang teroris....Tapi mereka bukan
teroris ya Allah...! Mereka adalah para korban... mereka korban dari
keberanian mengambil risiko yang terlalu besar di forex....! Ada juga
yang menjadi korban perilaku orang lain... tapi masih bermuara sama:
FOREX.
Di dalam rumah tersebut banyak penghuni, tapi seperti kuburan...
Terlebih jika ada tamu yang tak dikenal datang, " cukup ada yang
mengintip, tidak kenal.. tinggal masuk kamar..! Jika dikenal, tapi
disebutnya sebagai orang yang bermasalah, juga tinggal masuk kamar."
Masih banyak kisah memilukan lainnya di rumah itu, tapi saya gak tega
menceritakan ini kepada Anda. Cukuplah selintas kisah ini.. toh tujuanku
menulis dan mengangkat kisah ini adalah karena HIKMAHNYA... yang tak
ternilai harganya untuk menjadi renungan kita bersama yang masih
menggeluti bisnis forex ini.
Point pentingnya adalah: Forex itu bisnis beresiko, sama seperti
bisnis-bisnis lainnya... tetapi forex mampu mempengaruhi seseorang untuk
"mengambil resiko terlalu besar", forex bisa mempengaruhi seseorang
untuk serakah, forex bisa mempengaruhi seseorang untuk berbuat nekad,
forex bisa mempengaruhi seseorang untuk menjadi miskin. forex bisa
mempengaruhi seseorang untuk menjadi gila...!"
Bagaimana agar tidak bisa dipengaruhi hal-hal negatif semacam itu?
AFE TRADER BLOG...!